AGH. Abduh Safa (1)
Nama
:
AGH. Abduh Safa (1922-1975)
Bidang Studi
:
Tempat Tanggal Lahir
:
Jenis Kelamin
:
Agama
:
No Telp
:
Sosial Media
:
Email
:

Anregurutta KH. Abduh Shafa adalah ayah dari Anregurutta Drs. KH. Muhammad Harisah AS pendiri Pesantren An-Nahdlah Makassar. Anregurutta Dr. KH. Baharuddin HS, MA Syekhul mahad An-Nahdlah, dan Prof. Dr. KH. Najamuddin Abd Shafa juga Syekhul Mahad An-Nahdlah. Tiga anak lainnya, Hj. Hadijah, H. Ahmad dan Prof. Dr. H. Saifuddin HS, MA.

Keteguhan memegang prinsip hingga harus meninggalkan tanah kelahiran menjadi bagian dari keteladanan Anregurutta Haji (AGH) Abduh Shafa (1925-1975). Beliau merupakan ulama kharismatik yang berkiprah di Cakkeware, Kajuara, Cenrana, Bone. Lahir di Desa Ta’ Kab. Bone, saat usianya masih kanak-kanak mulai belajar agama kepada AGH. Muh. Ilyas di Cabalu. Kemudian Abduh Shafa mengaji kitab kuning dalam bimbingan AGH. Sulaiman di Awangpone.

Mengaji kitab dihadapan ayah KH. Junaid Sulaiman dan AGH. Rafi’ Sulaiman itu, menjadi bekal saat kemudian menuntut ilmu di DDI Mangkoso Barru dibawah bimbingan AGH. Abdurahman Ambo Dalle dan AGH. Harun Rasyid. Kisah perjalanannya menuntut ilmu di Mangkoso cukup berat. Betapa AGH. Abduh Shafa dan beberapa temannya harus berjalan kaki dari Ta’ Bone menuju Mangkoso, Barru.

Perjalanan ditempuh berhari-hari, setidaknya rombongannya melalui Soppeng melintasi gunung menyeberang ke Soppengriaja, Barru. Acapkali kaki Abduh Shafa dibalut kain karena tidak memakai sandal apalagi sepatu guna menghindari bengkak yang menempuh ratusan kilometer hingga berhasil meraup berkah seorang ulama kharismatik Sulsel, AGH. Abdurrahman Ambo Dalle, demikian dituturkan AGH. Muh. Harisah AS, semasa hidup kepada penulis, ihwal perjalanan hidup abbahnya.

AGH. Abduh Shafa menjadi santri di Pesantren DDI Mangkoso, seangkatan AGH. Amberi Said dan AGH. Muh. Sahid, maka AGH. Abduh Shafa kembali mengabdi di Bone atas amanah AGH. Abdurahman Ambo Dalle untuk membesarkan DDI di Bone. Tepatnya, beliau mengajar di DDI Labotto, saat itu mengajar sejumlah santri diantara AGH. Ilyas Salewe dan AGH. Muh. Harisah AS, AGH. Abunawas Bintang, Dr. AGH. Baharuddin HS, Prof Dr Najamuddin HS serta santri lainnya. Selain memberi pengajian kitab kuning, beliau juga diamanahi sebagai imam.

Kedekatannya dengan AGH. Abdurahman Ambo Dalle terus terjalin setelah tamat dari DDI. Dalam suatu ketika, AGH. Muh. Harisah AS, putra sulungnya mengisahkan bahwa AGH. Abduh Shafa membawa anaknya mencari berkah ke AGH. Abdurrahman Ambo Dalle. Masing-masing AGH. Muh. Harisah AS (Pendiri Pesantren An-Nahdlah), Dr. AGH. Baharuddin HS, MA (Rois Syuriah NU Makassar dan Ketua Umum MUI Makassar) dan Prof. Dr. H. Najamuddin (Guru Besar Unhas), ketiga putra KH Abduh Shafa itu bergantian mendapat berkah ilmu berupa mulutnya diludahi oleh AGH. Abdurrahman Ambo Dalle dan langsung menelannya. Beliau memiliki 6 putra dan putri.

Keteladanan AGH. Abduh Shafa adalah pada sikap istiqamahnya. Menolak bergabung dengan DI/TII Kahar Muzakkar sehingga jiwanya seringkali terancam. Demikian juga, saat menjadi imam dan mengajar kitab di Cakkeware, beliau berhasil menjadikan partai NU menang mutlak. Akibatnya beliau ditekan pemerintah setempat berlatar Golkar. Akhirnya, AGH. Abduh Shafa diusir dan hijrah ke Makassar karena menolak berkoalisi dengan penguasa Golkar di Bone kala itu. Beliau tidak ingin berpolemik soal politik sehingga memilih hijrah dan mukim di Makassar hingga akhir hayatnya. Wafat di Makassar tahun 1975 dan dimakamkan di pekuburan Arab Bontoala, Makassar.

Bagikan :

Artikel Sekolah

Alumni PBSB Angkatan 2007–2019 A...
Tes Masuk Santri Baru An Nahdlah...
"Guru Hebat, Madrasah Kuat" — Wo...
Sinergi dan Syukur: Penerimaan R...
Pondok Pesantren An Nahdlah Maka...
Santri An Nahdlah Makassar Boron...

Agenda Sekolah

No data was found

Pengumuman Sekolah

MARI BERAMAL JARIYAH
JADWAL IMSAKYAH

Hubungi kami di : (0411) 3614223-3632073

Kirim email ke kamiponpes.annahdlah01@gmail.com