AN NAHDLAH.ID, MAKASSAR | MTs-MA An Nahdlah Layang-Sudiang pertama kali menyelenggarakan rangkaian kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamin (P5RA) pada tahun pelajaran 2024-2025 dengan menghadirkan dua lomba menarik, yaitu Lomba Nampan ( Songkolo Tumpeng ) dan Lomba Mading. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 13 Oktober 2024 dan berhasil menciptakan semangat gotong royong, kreativitas, serta toleransi antar santri.
Lomba Nampan (songkolo tumpeng ) diikuti oleh santri dari tiap kelas, yang bekerja sama untuk menciptakan tumpeng songkolo terbaik dengan beragam hiasan dan variasi lauk. Tema yang diusung adalah “Kearifan lokal”, ” Merawat tradisi Barazanji dan baku’ maudu’ sebagai wujud moderasi beragama “yang menekankan pentingnya gotong royong dan toleransi dalam nilai kearifan lokal.
Selama persiapan lomba, para santri menunjukkan kerjasama yang solid. Setiap anggota tim memiliki peran masing-masing, dari menyiapkan bahan, merangkai tumpeng songkolo, hingga menata hiasan. Kegiatan ini tak hanya melatih keterampilan kuliner, tetapi juga mempererat ikatan sosial di antara santri.
Tumpeng-tumpeng songkolo hasil kreasi santri dinilai berdasarkan kreativitas dalam penataan, cita rasa, serta kesesuaian dengan tema. Tim juri yang terdiri dari guru-guru MTs-MA An Nahdlah, ketua komite, dan pengurus pesantren menilai bahwa kerja sama yang baik dan inovasi dalam menghias tumpeng songkolo merupakan kunci keberhasilan para peserta.
Selain Lomba Nampan (songkolo tumpeng) , Lomba Mading juga menjadi ajang yang ditunggu-tunggu oleh para santri. Dengan tema ” sejarah maulid Nabi Muhammad Saw dalam kearifan lokal Bugis Makassar” santri dari tiap kelas berlomba membuat majalah dinding yang memuat pesan-pesan moral tentang pentingnya mengetahui nilai kearifan lokal dalam maulid bugis makassar.
Mading-mading yang dibuat para santri dihiasi dengan artikel, filosofis baku Maulid dan sejarah nabi Muhammad dalam nilai kearifan lokal. Tim juri menilai karya mading berdasarkan keindahan visual, pesan moral, kreativitas, presentasi serta keterlibatan seluruh anggota kelas dalam pembuatan karya. Setiap mading mencerminkan ide-ide segar dari santri yang mengkombinasikan seni, pendidikan, agama dan pesan sosial.
Para santri tampak antusias mengikuti setiap kegiatan, dengan semangat kebersamaan dan saling mendukung antar kelompok. Kompetisi ini bukan hanya tentang siapa yang menjadi juara, tetapi juga tentang bagaimana santri bisa belajar untuk bekerja sama dan menghargai perbedaan, sesuai dengan nilai kearifan lokal dari tema P5RA.
Acara ditutup dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba, yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh santri dan guru. Dengan suksesnya acara ini, MTs-MA An Nahdlah Layang-Sudiang berharap kegiatan serupa dapat terus memotivasi santri untuk mengembangkan karakter positif dan menjadi pelajar yang berakhlak mulia serta mampu membawa rahmat bagi sesama, sebagaimana tujuan utama dari program P5RA ini.
Laporan Muhammad Irham