PROFIL
PESANTREN AN NAHDLAH
SEJARAH BERDIRI
Pondok Pesantren An Nahdlah UP yang terletak di Kelurahan Layang Kecamatan Bontoala Kota Makassar Sulawesi Selatan, awal mulanya adalah pengajian sekelompok 7 orang, yang dibina oleh Drs. KH. Muh. Harisah AS dalam bentuk pengajian dirumah kediaman beliau menggunakan kitab kuning dengan sistem Halaqah yakni santri memegang kitab danduduk bersilah, melingkar mengelilingi Kyai.Atas inisiatif beliau pada tanggal 20 September 1982, pengajian ini dinamai “ Ashabul Kahfi “, yang dinisbahkan kepada 7 orang pemuda yang diceritakan dalam Surah Al-Kahfi.
Pengajian ini terus berkembang dengan pesatnya sehingga dibentuklah menjadi Majelis Ta’lim As Syafi’iyah. Tanggal 4 Januari 1985 diubah namanya menjadi “ Majelis Ta’lim An Nahdlah “ yang artinya “ Kebangkitan “ dan mendapatkan restu dari gurunda Al-Allamah Nashirussunnah KH. Muhammad Nur. Setahun kemudian, pada tanggal 20 Juni 1986 Majelis Ta’lim An Nahdlah ditingkatkan menjadi lembaga pendidikan Pondok Pesantren .
TUJUAN
- Terwujudnya pondok pesantren yang bermutu dan unggul dalam berbagai disiplin ilmu dan teknologi. (Visi Pendidikan Islam terdepan)
- Terwujudnya calon ulama dan pemimpin yang memiliki kesalehan individual dan kesalehan sosial, dengan mengamalkan nilai ajaran Ahlu Sunnah wal Jama’ah An Nahdliyah (Visi: Generasi Aswaja & Berakhlak)
- Terwujudnya lulusan akademisi yang cerdas terampil, kreatif dan memiliki kemampuan dasar life skill sebagai bekal hidup mandiri di masa depan. (Visi: Berilmu dan Mandiri)
- Terwujudnya peran Optimal Pondok Pesantren dalam Pembinaan generasi masa depan sebagai bentuk pengabdian Agama, masyarakat, Bangsa, dan Negara. (Visi: Mandiri)
VISI DAN MISI
VISI
Terdepan dalam pengembagan pendidikan Islam yang melahirkan generasi santri Ahlu Sunnah wal Jama’ah An Nahdliyah yang berilmu, mandiri, dan berakhlak mulia
MISI
- Meningkatkan kualitas sistem pengelolaan pesantren yang profesional, kompetitif dan berdaya saing tinggi.
- Mengkaji dan menghidupkan ajaran Kitab Ahlu Sunnah wal Jama’ah An Nahdliyah dalam aktivitas pendidikan dan penyiaran dakwah.
- Menyelenggarakan pendidikan Islam yang memadukan sistem pendidikan pesantren dan pendidikan nasional yang berfokus pada kajian ilmu pengetahuan dan teknologi, kearifan lokal serta aktivitas pengembangan diri dalam kegiatan keterampilan (skill) dan ekstrakurikuler.
- memperluas jaringan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengoptimalkan peran aktif dalam pembinaan keagamaan dan sosial masyarakat
