AN NAHDLAH.ID, MAKASSAR | Pondok Pesantren An Nahdlah Makassar Gelar takhrij thalabat santri kelas XII sebanyak 107 orang tahun 2024 di Ballroom Lt. 18 Hotel Aston , Ahad, 05/05/2024 mulai 07:30 pagi berlangsung megah dan meriah.
Pondok pesantren An Nahdlah Makassar setiap tahun mencetak Alumni sejak tahun 1986 dan di tahun 2024 Alumni Annahdlah sudah Angkatan XXXV.
![](https://annahdlah.id/wp-content/uploads/2024/05/IMG-20240505-WA0041-1024x471.jpg)
Pada acara tersebut telah hadir kepala Kantor wilayah Kementerian Agama Propvinsi Sulawesi Selatan diwakili oleh kepala bagian tata usaha kemenag provinsi Sulawesi Selatan bapak Dr. Ali Afied. MA, Pengawas madrasah Muhlis.S.Ag, M.Pd, pengurus pondok pesantren An Nahdlah Makassar dan keluarga besar AG. KH. Muh. Harisah AS, para Kepala madrasah, beserta staff dewan guru dan Tata Usaha, undangan teristimewa para orang tua yang juga hadir dan bahagia menyaksikan proses penamatan putra putri tercinta.
Penyampaian kesan dan pesan orang tua di sampaikan oleh bapak Mursalin. S.Ag orang tua dari Anni Zakiah.
” Semoga anak anak kita sukses semua setelah lulus di pondok pesantren Annahdlah. Kami merasa bangga, terhormat dan sangat berterimakasih kepada seluruh guru telah mendidik anak kami, Kami memohon maaf andaikata anak kami banyak salah kata salah tingkah selama di pesantren. Dan juga Kami mohon restu dan doanya Gurutta agar anak kami berbakti kepada orang tua, guru dan bangsa Indonesia” ujar Bapak Mursalin.
![](https://annahdlah.id/wp-content/uploads/2024/05/IMG-20240505-WA0011-1024x466.jpg)
Pimpinan pondok pesantren An Nahdlah Makassar Dr. KH. Afifuddin Harisah. Lc. M.Ag memberikan juga sambutan sekaligus arahan dan wejangan kepada Alumni angkatan XXXV.
“Kami berterimakasih kepada orang tua karena telah memberikan kepercayaan kepada kami. berkah nya ilmu adanya kepercayaan orang tua kepada guru. Penamatan ini juga kami adakan ini bentuk penghargaan pesantren untuk anak kita yang tamat. dan kami harapkan kepada anak kita yang tamat jadilah tiga hal ini yang pertama jadilah dewasa yang kedua jadilah cerdas ketiga jadilah orang yang berakhlak mulia. Alumni bukan lepas dari pesantren tapi tetap menjadi keluarga pondok pesantren Annahdlah Makassar” Sambutan Gurutta Afifuddin dihadapan alumni dan orang tua.
Kepala bagian tata usaha Kemenag provinsi Sulawesi Selatan bapak Dr. Ali afied juga memberikan juga sambutan dalam acara penamatan ini.” Saya hadir di acara ini bukan hanya sebagai di pemerintahan tapi saya juga adalah bagian keluarga besar pondok pesantren An Nahdlah Makassar. Maka dari itu saya hadir dan bangga kepada Alumni yang penamatan” Ujar Kabag Tata usaha Kemenag provinsi Sulawesi Selatan.
” jangan sampai meninggalkan An Nahdlah. Fisiknya boleh meninggalkan Annahdlah tapi hati dan jiwa jangan tinggalkan Annahdlah. dan jangan durhaka kepada orang tua dan guru setelah tamat Karena tidak ada berkah kehidupannya dunia dan akhirat orang durhaka kepada orang tua dan guru. dan saya berterimakasih kepada pondok pesantren Annahdlah Makassar atas dedikasinya dibidang pendidikan di provinsi Sulawesi Selatan ‘”. Tambahannya.
![](https://annahdlah.id/wp-content/uploads/2024/05/IMG-20240505-WA0042-1024x471.jpg)
Syekhul Ma’had Pondok Pesantren An Nahdlah Makassar AG. Prof. Dr. KH. Najamuddin Hs. MA memberikan mauizah. Syekhul Ma’had mengingat pesan orang tuanya yaitu Gurutta KH. Abduh Safa “Magguruko, dena magguru de’gaga madejeng mu Runtu”. Ujar Syekhul Ma’had.
“Jangan cari jabatan tapi kalau di kasih jabatan jalani jabatan itu dengan amanah dan Jangan merasa minder Karena kamu alumni pesantren Krn alumni pesantren bisa juga keluar negeri.” Tambahannya.
“Saya harapkan yang tamat apa yang kita terima di pesantren perlu kita amalkan karena siapa yang mengajar apa yang dia tau maka Allah akan mengajarkan apa yang tidak dia tau”. Ujar Syekhul Ma’had nasehat untuk alumni XXXV.
Akhir acara ditutup doa oleh syekhul Ma’had Gurutta Najamuddin, para tamu dan alumni dengan hikmat mengaminkan doa yang dipimpin gurutta Najamuddin. Dan setelah itu penampilan santri dan santriwati berbagai ekskul seperti Karate, Silat, marawis, tarian tradisional, dan Tahfidzul Qur’an.
Laporan Muhammad Irham